mradityo
08 Agustus 2009
Cintailah Ibumu
Menjelang diturunkan, dia bertanya kepada Tuhan.
“Para malaikat disini mengatakan bahwa engkau akan mengirimku ke dunia., Tapi bagaimana cara saya hidup di sana, saya begitu kecil dan lemah.” Kata si bayi…
Tuhan menjawab…
“Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu.”
“Tapi di surga, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini cukup bagi saya.” Demikian Kata si bayi…
Tuhan pun menjawab…
“Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia.
Si bayi pun bertanya kembali,..
“Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-Mu?”
Sekali lagi Tuhan Menjawab,..
“Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.”
Si bayi pun masih belum puas, dan ia pun bertanya kembali.
“Saya mendengar di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya..?”
Dengan penuh kesabaran, Tuhan pun menjawab…
“Malaikatmu akan melindungimu dengan taruhan jiwanya sekalipun.”
Si bayi pun masih belum puas dan melanjutkan pertanyaannya…
“Tapi saya akan bersedih karena tidak akan melihat engkau lagi”
Dan Tuhan pun menjawab…
“Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang aku dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bias kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu..”
Saat itu surga begitu tenangnya sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak denga suara lirih bertanya…
“Tuhan… Jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberi tahu siapa nama malaikat di rumahku nanti..?”
Tuhan pun menjawab……
“Kamu dapat memanggil malaikatmu…
IBU…
Kenanglah Ibu yang menyayangimu
Untuk Ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi..
Ingatkah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu dapat tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu
Ingatkah engkau ketika jemari ibumu mengusap lembut kepalamu ??
Dan Ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit ??
Bahagiakan lah ibumu yang selalu menantikan dan mendoakanmu..
Kembalilah memohon maaf kepada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu..
Jangan biarkan engkau kehilangan saat saat yang akan kau rindukan di masa yang akan datang ketika ibumu telah tiada…
Ketika tidak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut mu…
10 Juli 2009
Kisah Rasul : Dari Gembala ke Manajer
Semula Halimah menolak Nabi Muhammad SAW. Ia menginginkan bayi yang bukan seorang yatim, dan keluarganya sanggup membayar lebih mahal. Tak ada bayi lain yang bisa disusui, Halimah pun membawa Nabi Muhammad SAW ke kampungnya. Suasana perkampungan Bani Saad disebut lebih baik bagi pertumbuhan anak dibanding 'kota' Mekah. Udara di sana disebut lebih bersih, bahasa Arab-nya pun lebih asli. Di masa bersama Halimah itulah tersiar kisah mengenai Nabi Muhammad SAW kecil.
Menurut kisah itu, Halimah menjumpai Nabi Muhammad SAW dalam keadaan pucat. Disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW baru didatangi dua orang - yang diyakini banyak kalangan sebagai malaikat. Orang tersebut kemudian membelah dada Nabi Muhammad SAW. Banyak orang percaya, itu adalah proses malaikat "mencuci hati Nabi Muhammad SAW'' sehingga bersih. Namun Haekal menyebut bahwa kisah tersebut lemah. Saat itu Nabi Muhammad SAW dan anak Halimah yang menyertainya masih balita, sehingga kesaksiannya diragukan.
Pada usia lima tahun, Nabi Muhammad SAW dikembalikan ke Mekah. Konon Halimah khawatir atas keselamatan Nabi Muhammad SAW. Dalam perjalanan ke Mekah, Nabi Muhammad SAW sempat terpisah dari Halimah dan tersesat sebelum ditemukan secara tak sengaja oleh orang yang kemudian mengantarkan ke rumah Abdul Muthalib. Saat Nabi Muhammad SAW berusia enam tahun, Aminah sang ibu membawanya ke Madinah menengok keluarga dan makam Abdullah, sang ayah. Mereka ditemani budak Abdullah, Ummu Aiman, menempuh jarak sekitar 600 km bersama kafilah dagang yang menuju Syam.
Saat pulang, setiba di Abwa - 37 km dari Madinah - Aminah jatuh sakit dan meninggal. Nabi Muhammad SAW pun yatim piatu. Ia dipelihara Abdul Muthalib. Namun, sang kakek juga meninggal saat Nabi Muhammad SAW berusia 8 tahun. Nabi Muhammad SAW lalu tinggal di rumah Abu Thalib - anak bungsu Abdul Muthalib yang hidup miskin. Kehidupan sehari-hari Nabi Muhammad SAW adalah menggembala kambing. Pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad SAW diajak pamannya berdagang ke Syam.
Terkisahkan, dalam perjalanan itu Abu Thalib bertemu pendeta Nasrani bernama Buhaira di Bushra. Sang pendeta memberi tahu bahwa Nabi Muhammad SAW bakal menjadi Nabi besar. Maka, ia menyarankan Abu Thalib segera membawa pulang Nabi Muhammad SAW agar tidak celaka olah ulah orang-orang yang tak suka. Perjalanan ke negeri asing untuk berbisnis pada usia semuda itu tentu memberi kesan kuat pada Nabi Muhammad SAW.
Berkat ketulusan dan kelurusan hatinya, Nabi Muhammad SAW remaja mendapat sebutan Al-Amien, "yang dapat dipercaya", dari orang-orang Mekah. Ia juga disebut-sebut terhindar dari berbagai bentuk kemaksiatan yang acap timbul dari pesta. Setiap kali hendak menyaksikan pesta bersama kawan-kawannya, Nabi Muhammad SAW selalu tertidur. Sedangkan ketajaman intelektual serta nuraninya terasah melalui hobinya mendengarkan para penyair.
Pada bulan-bulan suci, di beberapa tempat di dekat Mekah, selalu muncul pasar. Terutama di Ukaz yang berada di antara Thaif dan Nakhla, serta di Majanna dan Dzul-Majaz. Di hari pasar, para penyair membacakan sajak-sajaknya. Sebagian penyair itu beragama Nasrani maupun Yahudi. Mereka umumnya mengeritik bangsa Arab yang menyembah berhala. Peristiwa tersebut menambah sikap kritis Nabi Muhammad SAW atas perilaku masyarakatnya.
Persoalan pasar di Ukaz itu menyeret Nabi Muhammad SAW pada realita manusia: perang. Berawal dari pelanggaran kesepakatan sistem dagang yang dilakukan Barradz bin Qais dari kabilah Kinana yang memicu pelanggaran serupa 'Urwa bin 'Uthba dari kabilah Hawazin. Barradz lalu membunuh 'Urwa di bulan suci yang diharamkan terjadi pertumpahan darah. Kabilah Hawazin lalu mengangkat senjata terhadap kabilah Kinana. Karena kekerabatan, kaum Quraish seperti Nabi Muhammad SAW membela kabilah Kinana.
Selama empat tahun, pertempuran berlangsung pada hari-hari tertentu setiap tahun. Itu terjadi saat Nabi Muhammad SAW berusia sekitar 16 hingga 20 tahun. Disebutkan pula, di pertempuran itu Nabi Muhammad SAW hanya bertugas mengumpulkan anak panah lawan. Ada juga yang menyebut dia pernah memanah lawan. Perang Fijar itu pun berakhir dengan kesepakatan damai.
Satu peristiwa penting yang jarang dikisahkan adalah bergabungnya Nabi Muhammad SAW pada Gerakan Hilfil Fudzul. Sebuah gerakan untuk memberantas kesewenangan di masyarakat dan melindungi yang teraniaya. Peristiwa itu terpicu oleh perampasan barang milik pedagang asing yang tiba di Mekah oleh Wail bin Ash. Zubair bin Abdul Muthalib mengajak keluarga Hasyim, Zuhra dan Taym untuk menegakkan kembali kehormatan kota Mekah. Mereka berikrar di rumah Abdullah bin Jud'an untuk membentuk gerakan tersebut. Pada usia 20-an tahun, Nabi Muhammad SAW aktif dalam Hilfil Fudzul itu. Ia ikut menyelamatkan gadis dari Bani Khais'am yang diculik Nabih bin Hajaj dan kawan-kawan.
Kematangan Nabi Muhammad SAW semakin tumbuh seiring dengan meningkatnya usia. Saat Nabi Muhammad SAW berusia 25 tahun, Abu Thalib melihat peluang usaha bagi keponakannya. Ia tahu pengusaha terkaya di Mekah saat itu, Khadijah, tengah mencari manajer bagi tim ekspedisi bisnisnya ke Syam. Khadijah menawarkan gaji berupa dua ekor unta muda bagi manajer itu. Atas persetujuan Nabi Muhammad SAW, Abu Thalib menemui Khadijah meminta pekerjaan tersebut buat keponakannya itu serta minta gaji dinaikkan menjadi empat ekor unta. Khadijah setuju.
Untuk pertama kalinya Nabi Muhammad SAW memimpin kafilah, atau misi dagang, menyusuri jalur perdagangan utama Yaman - Syam melalui Madyan, Wadil Qura dan banyak tempat lain yang pernah ditempuhnya saat kecil. Di kafilah itu Nabi Muhammad SAW dibantu oleh perempuan budak Khadijah, Maisarah. Bisnis tersebut sukses besar. Dikabarkan tim dagang Nabi Muhammad SAW meraup keuntungan yang belum pernah mampu diraih misi-misi dagang sebelumnya. Dalam perjalanannya tersebut, ia juga banyak berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain. Termasuk para pendeta Yahudi maupun Nasrani yang terus mengajarkan keesaan Allah. Nabi Muhammad SAW juga semakin memahami konstalasi politik global, termasuk menyangkut dominasi Romawi serta perlawanan Persia.
Khadijah terkesan atas keberhasilan Nabi Muhammad SAW. Laporan Maisarah memperkuat kesan tersebut. Maka, benih cinta pun perlahan bersemi di hati pengusaha terkaya di Mekah yang hidup menjanda itu.
09 Juli 2009
Kisah Rasul : Menjelang Kelahiran
Tugas Qusay sebagai penjaga ka'bah adalah memegang kunci (hijabah), mengangkat panglima perang dengan memberikan bendera simbol yang dipegangnya (liwa), menerima tamu (wifadah) serta menyediakan minum bagi para peziarah (siqayah)
Ketika lanjut usia, Qusay menyerahkan mandat terhormat itu pada anak tertuanya, Abdud-Dar. Namun anak keduanya, Abdul Manaf, lebih disegani warga. Anak Abdul Manaf adalah Muthalib, serta si kembar siam Hasyim dan Abdu Syam yang harus dipisah dengan pisau. Darah tumpah pada saat pemisahan mereka, diyakini orang Arab sebagai pertanda keturunan mereka bakal berseteru.
Anak-anak Abdul Manaf mencoba merebut hak menjaga Baitullah dari anak-anak Abdud-Dar yang kurang berwibawa di Masyarakat. Pertikaian senjata nyaris terjadi. Kompromi disepakati. Separuh hak, yakni menerima tamu dan menyediakan minum, diberikan pada anak-anak Abdul Manaf. Hasyim yang dipercaya memegang amanat tersebut.
Abdul Muthalib mewarisi kehormatan menjaga Baitullah dan memimpin masyarakatnya. Namanya semakin menjulang setelah ia dan anaknya, Harits, berhasil menggali dan menemukan kembali sumur Zamzam yang telah lama hilang. Namun ia juga sempat berbuat fatal : berjanji akan mengorbankan (menyembelih) seorang anaknya bila ia dikaruniai 10 anak. Begitu mempunyai 10 anak, maka ia hendak melaksanakan janjinya. Nama sepuluh anaknya dia undi (kidah) di depan arca Hubal. Albdullah, Ayah Nabi Muhammad SAW yang terpilih.
Masyarakat menentang rencana Abdul Muthalib. Mereka menyarankannya agar menghubungi perempuan ahli nujum. Ahli nujum tersebut mengatakan bahwa pengorbanan itu boleh diganti dengan unta asalkan nama unta dan Abdullah diundi. Mula-mula sepuluh unta yang dipertaruhkan. Namun tetap Abdullah yang terpilih oleh undian. Jumlah unta terus ditambah sepuluh demi sepuluh. Baru setelah seratus unta, untalah yang keluar dalam undian, meskipun itu diulang tiga kali. Abdullah selamat.
Peristiwa besar yang terjadi di masa Abdul Muthalib adalah rencana penghancuran Ka'bah. Seorang panglima perang Kerajaan Habsyi (kini Ethiopia) yang beragama Nasrani, Abrahah, mengangkat diri sebagai Gubernur Yaman setelah ia menghancurkan Kerajaan Yahudi di wilayah itu. Ia terganggu dengan reputasi Mekah yang menjadi tempat ziarah orang-orang Arab. Ia membangun Ka'bah baru dan megah di Yaman, serta akan menghancurkan Ka'bah di Mekah. Abrahah mengerahkan pasukan gajahnya untuk menyerbu Mekah.
Mendekati Mekah, Abrahah menugasi pembantunya -Hunata- untuk menemui Abdul Muthalib. Hunata dan Abdul Muthalib menemui Abrahah yang berjanji tak akan mengganggu warga bila mereka dibiarkan menghancurkan Baitullah. Abdul Muthalib pasrah. Menjelang penghancuran Ka'bah terjadilah petaka tersebut. Qur'an menyebut peristiwa yang menewaskan Abrahah dan pasukannya dalam Surat Al-Fil. "Dan Dia mengirimkan kepada mereka "Thairan Ababil", yang melempari mereka dengan batu-batu cadas yang terbakar, maka Dia jadikan mereka bagai daun dimakan ulat".
Pendapat umum menyebut "Thairan Ababil" sebagai "Burung Ababil" atau "Burung yang berbondong-bondong". Buku "Sejarah Hidup Muhammad" yang ditulis Muhammad Husain Haekal mengemukakannya sebagai wabah kuman cacar (mungkin maksudnya wabah Sampar atau Anthrax -penyakit serupa yang menewaskan sepertiga warga Eropa dan Timur Tengah di abad 14). Namun ada pula analisa yang menyebut pada tahun-tahun itu memang terjadi hujan meteor -hujan batu panas yang berjatuhan atau 'terbang' dari langit. Wallahua'lam. Yang pasti masa tersebut dikenal sebagai Tahun Gajah yang juga merupakan tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Pada masa itu, Abdullah putra Abdul Muthalib telah menikahi Aminah. Ia kemudian pergi berbisnis ke Syria. Dalam perjalanan pulang, Abdullah jatuh sakit dan meninggal di Madinah. Nabi Muhammad SAW lahir setelah ayahnya meninggal. Hari kelahirannya dipertentangkan orang. Namun, pendapat Ibn Ishaq dan kawan-kawan yang paling banyak diyakini masyarakat: yakni bahwa Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada 12 Rabiul Awal. Orientalis Caussin de Perceval dalam 'Essai sur L'Histoire des Arabes' yang dikutip Haekal menyebut masa kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah Agustus 570 Masehi. Ia dilahirkan di rumah kakeknya -tempat yang kini tak jauh dari Masjidil Haram.
Bayi itu dibawa Abdul Muthalib ke depan Ka'bah dan diberi nama Muhammad yang berarti "terpuji". Suatu nama yang tak lazim pada masa itu. Konon, Abdul Muthalib sempat hendak memberi nama bayi itu Qustam -serupa nama anaknya yang telah meninggal. Namun Aminah -berdasarkan ilham- mengusulkan nama Muhammad itu.
01 Juli 2009
Apakah Misi Kita Sebagai Mahluk Allah SWT

Berikut adalah beberapa gambaran mengenai visi dan misi.
VISI
- Jika ada satu rahasia untuk sukses, dasarnya adalah kemampuan untuk memahami pandangan orang lain dan melihat segala sesuatu dari sudut pandang dia sebaik yang anda miliki (Henry Ford)
- Banyak hal yang tidak terlihat, walupun hal itu berada pada jangkauan pandangan kita, karena hal itu tidak berada dalam jangkauan intelektual kita (Henry David Thoreau)
- Hal paling penting yang dibutuhkan dalam kedudukan sebagai atasan adalah pandangan; suatu cita-cita, suatu mimpi mengenai masa depan yang semestinya. Pandangan yang dimiliki oleh seorang atasan paling utama haruslah jernih, dan yang terpokok adalah pandangan tersebut dimengerti oleh setiap orang (Kazuo Wada-Yaohan International).
MISI
- Apabila orang atau sekelompok orang mendirikan organisasi atau perusahaan tidak hanya sekedar berdiri atau sekedar ikut-ikutan meskipun pada kenyataannya hal tersebut sering terjadi.
- Misi perusahaan adalah tujuan dan alasan mengapa perusahaan ada
- Misi akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.
- Misi pada dasarnya hanya sekedar usaha formal untuk memperjelas apa yang dikehendaki oleh pemilik perusahaan ketika pertama kali mendirikan perusahaa
Dari uraian diatas pernahkah kita sebagai mahluk Allah SWT memiliki dan memahami misi dalam kehidupan yang singkat ini. Sebenarnya Visi kita dalam hidup ini adalah untuk mendapatkan Surga-Nya Allah. Sedangkan Misi kita adalah Syahadat. Insya Allah hidup kita akan terasa damai dan tenteram jika kita sepenuhnya menjalankan dengan hati dan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.
Demikianlah sedikit gambaran mengenai Misi kita hidup di dunia ini. Semoga dapat bermanfaat....
23 Juni 2009
Pesan Tembang Lir Ilir
LIR ILIR
Cipt. Sunan Kalijaga
Lir ilir, lir ilir
Tandure wus sumilir
Tak ijo royo-royo
Tak sengguh temanten anyar
Tak sengguh temanten anyar
Bocah angon, bocah angon
Penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno
Kanggo mbasuh dodot iro
Kanggo mbasuh dodot iro
Dodot iro, dodot iro
Kumitir bedah ing pinggir
Dondomono, Jlumatono
Kanggo sebo mengko sore
Kanggo sebo mengko sore
Mumpung padhang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Yo surak’o surak hiyo…
Tidak semua orang Jawa dan umat islam di Indonesia mengerti akan makna dan pesan dari lagu ini. Kanjeng Sunan Kalijaga melalui lirik lagi ini berpesan kepada kita (umat islam) untuk segera mempersiapkan dan membersihkan diri untuk menghadap sang maha pencipta.
Berikut adalah makna dari setiap lirik.....
Lir ilir, lir ilir tandure wus sumilir
Arti : Bangunlah, bangunlah tanamannya telah bersemi
Makna : Kanjeng Sunan Kalijaga mengingatkan orang-orang Islam segera bangun dan bergerak. Karena saatnya telah tiba. Karena bagaikan tanaman yang telah siap dipanen, demikian pula rakyat di Jawa saat itu (setelah kejatuhan Majapahit) telah siap menerima petunjuk dan ajaran Islam dari para Wali.
Tak ijo royo-royo, Tak sengguh temanten anyar
Arti : Bagaikan warna hijau yang menyejukkan, bagaikan sepasang pengantin baru
Makna : Hijau adalah warna kejayaan Islam, dan agama Islam disini digambarkan sebagai pengantin baru yang menarik hati siapapun yang melihatnya dan membawa kebahagiaan bagi orang-orang disekitarnya
Bocah angon, bocah angon, penekno blimbing kuwi
Arti : Anak gembala, anak gembala, tolong panjatkan pohon belimbing itu
Makna : Yang disebut anak gembala disini adalah para pemimpin. Dan belimbing adalah buah persegi lima, yang merupakan simbol dari Rukun Islam dan Sholat lima waktu. Jadi para pemimpin diperintahkan oleh Sunan Kalijaga untuk memberikan contoh kepada rakyaknya dengan menjalankan ajaran Islam secara benar. Yaitu dengan menjalankan lima Rukun Islam dan Sholat lima waktu.
Lunyu-lunyu penekno, kanggo mbasuh dodot iro
Arti : Biarpun licin tetaplah memanjatnya, untuk mencuci kain dodot mu
Makna : Dodot adalah sejenis kain kebesaran jawa yang hanya digunakan pada upacara-upacara / saat-saat penting. Dan buah belimbing pada jaman dahulu, karena kandungan asamnya sering digunakan sebagai pencuci kain, terutama untuk merawat kain batik supaya tetap awet. Dengan kalimat ini Sunan Kalijaga memerintahkan umat Islam untuk tetap berusaha menjalankan lima Rukun Islam dan Sholat lima waktu walaupun banyak rintangannya (licin jalannya). Semua itu diperlukan untuk menjaga kehidupan beragama mereka. Karena menurut orang Jawa, agama itu sebagai pakaian bagi jiwanya.
Dodot iro, dodot iro, kumitir bedah ing pinggir
Arti : Kain dodot mu, kain dodot mu, telah rusak dan robek
Makna : Saat itu kemerosotan moral telah menyebabkan banyak orang meninggalkan ajaran agama mereka sehingga kehidupan beragama mereka digambarkan seperti pakaian yang telah rusak dan robek.
Dondomono, Jlumatono, Kanggo sebo mengko sore
Arti : Jahitlah, tisiklah, untuk menghadap (gustimu) nanti sore
Makna : Seba artinya menghadap orang yang berkuasa (raja/gusti), oleh karena itu disebut "paseban" yaitu tempat menghadap raja. Disini Sunan Kalijaga memerintahkan agar orang Jawa memperbaiki kehidupan agamanya yang telah rusak tadi dengan cara menjalankan ajaran Islam secara benar, untuk bekal menghadap Allah SWT dihari nanti
Mumpung padhang rembulane, Mumpung jembar kalangane
Arti : Selama rembulan masih purnama, selagi tempat masih luas dan lapang
Makna : Selagi masih banyak waktu, selagi masih ada kesempatan, perbaiki kehidupan beragamamu
Yo surak’o surak hiyo…
Arti : Ya bersoraklah, berteriaklah IYA...
Makna : Disaat nanti datang panggilan dari yang Maha Kuasa, sepatutnya bagi mereka yang telah menjaga kehidupan beragamanya dengan baik dan menjawabnya dengan gembira.
Demikianlah petuah dari Sunan Kalijaga lima abad yang lalu.
Semoga bermanfaat.....
18 Juni 2009
Bila Ibu Boleh Memilih

Anakku,…
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka ibu akan memilih mengandungmu…
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
Sembilan bulan nak,… engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata…
Anakku,…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah… saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu
Anakku,…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
Maka ibu memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan
Anakku,…
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu
Tetapi anakku…
Hidup memang pilihan…
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak…
Maafkan ibu…
Maafkan ibu…
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak…
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak…
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu…
Ratih Sanggarwati (Ratih Sang)
Jakarta, 21 Agustus 2004
Dikutip dari Bila Ibu Boleh Memilih, kumpulan puisi hati Ratih Sanggarwati.
11 Juni 2009
Bagaimana Kalau Bayi Kita Terkena Flu

Lalu bagaimana cara kita sebagai orang tua untuk menghadapi bayi yang terserang flu. Jangan terlalu panik. Perlu diketahui bahwa vitus flu memang lebih mudah menular kepada bayi dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh pada bayi masih belum sempurna. Namun demikian jangan terlalu khawatir, karena bayi memiliki daya tahan tubuh yang mencukupi untuk menyerang flu. Ketika bayi kita sedang flu, bersin dan batuk merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuhnya dalam melawan virus.
Flu pada bayi sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya, seiring dengan meningkatnya kondisi tubuh bayi.
Sebagai orang tua, umumnya akan membawa bayi kita kedokter. Biasanya dokter akan memberikan obat untuk meredakan rasa sakit dan demam untuk meringankan gejala flu, bukan untuk menyembuhakan flu pada bayi.
Hal penting yang harus diperhatikan adalah, pemberian obat bukan berarti tanpa efek samping. Bayi kita termasuk kelompok usia yang sangat rentan terhadap efek samping yang ditimbulkan oleh obat yang anda berikan.
Selama bayi kita menderita flu, asupan makanan menjadi sangat penting. Upayakan agar bayi kita mendapatkan asupan cairan untuk mencegah dari dehidrasi. Jangan hentikan pemberian ASI atau susu formula, yang memiliki kecukupan gizi untuk membantu proses pemulihan. Biasanya saat kondisi seperti ini, bayi akan kurang selera makan, sehingga asupan makanan kurang optimal. Kita harus lebih sabar dan telaten untuk menyuapinya sedikit demi sedikit. Yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan rasa nyaman kepada bayi agar bisa istirahat dengan nyama dan mempercepat proses penyembuhan flu pada bayi kita.